Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Ikuti Aku Saja, Harus!!! (Sekolahku Gagal, bag. 7)

Fakta yang berkembang bahwa tidak sedikit institusi yang menerapkan manajemen otoriter. Semua harus tunduk pada pimpinan, bukan pada sistem organisasinya. Pola tersebut, tidak saja legitimate dalam lingkup organisasi itu sendiri, bahkan pada tatanan dan pranata sosial yang berkembang di masyarakat sekitarnya. Institusi demikian akhirnya memiliki tingkat kekuatan pengaruh yang tinggi terhadap implementasi sistem organisasi dan masyarakat sekitarnya (paternalistik). Sekolah bahkan masyarakat benar-benar dipola oleh

Lelah atau Pahala Berlimpah (Sekolahku Gagal Bag. 6)

Tidak ada profesi yang lebih mulia dari pada profesi pendidik. Kemulian tersebut tidak datang secara otomatis, melainkan harus diperjuangkan. Tujuan perjuangan tersebut hanya satu, yakni memuliakan manusia yang memang sudah mulia sejak penciptannya. Pendidik adalah kholifah , yang berkewajiban untuk mensyiarkan kebenaran dengan kesanggupan untuk menjadi teladan atas kebenaran itu

Memimpin Sekolah dg MBS.

Sesuai amanah UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, semua sekolah harus melaksanakan pengelolaan sekolah atas dasar dan prinsip-prinsip MBS. Hal-hal yang berhubungan dengan konsep, hasil riset, dan best practice sekolah yang ber MBS, dapat ANDA pelajari lebih lanjut di s ini .

Just Do It. Semua Beres

Semua orang pasti pernah merasa suatu saat datang banyak ragam pekerjaan atau tugas yang tiba-tiba, dan harus diselesaikan dalam waktu bersamaan. Dalam kondisi demikian, kita seolah tidak memiliki tempat untuk bernafas. Pilihanpun tidak ada, semua penting dan harus

Selamat Dunia Akhirat dengan Mengingat Kematian (Ringkasan Khutbah Jum'at/ 3 Jan 2013)

7 CARA MENGINGAT KEMATIAN   Pertama , Meningkatkan pemahaman tentang kehidupan sesudah mati. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT; bahwa sesungguhnya kehidupan di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa….. وَلَلدَّارُ اْلأَخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ أَفَلاَ تَعْقِلُوْن Kedua , Menjadikan dunia sebagai tempat menanam kebajikan dan

Kemana Sekolah Harus Bermuara (Sekolahku Gagal, bagian 5)

“Bingung”, barangkali itu kata yang paling mendominasi pikiran hampir semua sekolah dan masyarakat terhadap setiap kebijakan pendidikan yang ditebar. Bingung lantaran kebijakan pendidikan ideal kontemporer pemberlakuannya seolah sulit diprediksi, sehingga