Langsung ke konten utama

TIPS NYOBLOS CAPRES-CAWAPRES

Hati-hati memilih presiden. Salah memilih berarti menyerahkan nasib bangsa kepada orang yang salah. Supaya pilihan kita benar-benar terjamin dan menjamin masa depan .yang lebih baik, maka berikut ini tip-tip yang dapat dilakukan:

  1. Gunakan hati dan pikiran kita dengan sebenar-benarnya, tanpa dipengaruhi oleh janji manis dan sosok yang menggiurkan mereka. 
  2. Lakukan istikhoroh.
  3. Berangkat dari rumah dengan niat ikhlas dengan bersandar sepenuhnya pada kebijakan Allah Tuhan YME.
  4. Jangan menerima hadiah atau pemberian sekecil/sebesar apapun. Apapun alasannya, menerima pemberian bagian dari kontrak samar yang harus dipenuhi, jika tidak... maka berarti kitapun ikut berbaur dengan kebohongan.
  5. Jangan panik saat di tempat, krn di tempat ini juga rawan dengan rayuan.
  6. Masuk ruang coblosan dengan tenang dan membaca puji-pujian terhadap Allah Tuhan YME.
  7. Pegang dan amati kertas yang ada.
  8. Baca bismillah, lalu coblos.
  9. Serahkan semuanya pada Allah Tuhan YME. Karena hanya Dia-lah yang berhak atas keadilan dan kebenaran yang sesungguhnya.
OK. Apapun pilihan kita, Indonesia harus menang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wiro Sableng #98 : Rahasia Cinta Tua Gila

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : TUA GILA DARI ANDALAS SATU Sepasang mata Sabai Nan Rancak memandang tak berkesip pada orang bercadar yang tegak di hadapannya. Dia seolah berusaha menembus cadar untuk melihat wajah orang berpakaian serba kuning itu, untuk mengetahui siapa orang ini adanya. "Siang telah bergerak menuju petang. Terima kasih kau telah sudi datang memenuhi undangan." Si cadar kuning berkata. Sabai Nan Rancak memasang telinganya baik-baik. Sebelumnya dia telah beberapa kali bertemu dengan orang ini dan telah beberapa kali pula mendengar suaranya. Dalam hati Sabai Nan Rancak berkata. "Aku masih belum bisa memastikan apakah orang ini lelaki atau perempuan. Kalau bicara kata-katanya seperti berpantun. Setiap bicara agaknya dia mengerahkan tenaga dalam untuk menutupi suara aslinya. Namun berat dugaanku dia seorang perempuan." "Waktuku tidak banyak. Ada beberapa urusan penting menungguku. Jadi kuhar

Malaikat Kecil

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, "Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan." Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Lala tampak ketakutan, air matanya banjir di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (curd rice). Lala anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibuku dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada ?cooling effect? (menurunkan panas dalam). Aku mengambil mangkok dan berkata, "Lala sayang, demi Papa, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti Mamamu akan teriak2 sama Papa." Aku bisa merasakan istriku cemberut di belakang punggungku. Tangis Lala mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya, dan berkata ?Papa, aku akan makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok tapi semuanya akan aku habi

ORANG BESAR

Orang "besar" keturunan orang "besar" itu sudah biasa, karena mereka memang memiliki kesempatan terbuka untuk meraihnya. Tetapi menjadi "besar" di bawah sempitnya kesempatan memilikinya adalah luar biasa. Ketahuilah, bahwa setiap orang berhak meraihnya, apapun keadaannya. Bondowoso, Mei 2014 Al faqir