Langsung ke konten utama

Sistem yang Sulit Dipahami (Sekolahku Gagal, bag. 9)


Terdapat beberapa pandangan tentang istilah sistem. Di satu sisi, sistem diartikan sebagai cara atau metode, yang menekankan pada upaya-upaya seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuannya yang telah ditetapkan secara lebih efektif dan efisien. Pada sisi yang lain, sistem dimaknai sebagai jalinan antar dan inter komponen secara interdependensif dan saling bergantung guna mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Makna kedua tersebut, lebih menekankan pada aspek kompromi totalitas atas keseluruhan aspek yang ada dan mungkin ada dalam
setiap relasi dan komunikasi.
Sistem tidak hanya terjadi dalam lingkup manusia, melainkan seluruh makhluk di alam raya. Setiap ciptaan Tuhan sangat terikat dengan kekuatan sistem. Tidak semua makhluk ciptaan-Nya mampu mengimplementasi pola pikir ber sistem, kecuali manusia. Berpikir dengan acuan sistem inilah yang kemudian menjadi garansi kesempurnaan manusia. Semakin tinggi kemampuan berpikir dan berperilaku sesuai dengan pendekatan sistem (sistemik), maka semakin sempurna kedudukan manusia itu sendiri, demikian sebaliknya. Sempurnanya kemuliaan hidup, ditentukan dari sejauh mana manusia berusaha mampu dan mau memaknai hidup secara sistemik. Dengan berpikir dan berperilaku sistemik, sikap egois, sombong, menangnya sendiri, apatis, sarkastik, over/under estimate dan perilaku tidak terpuji lainnya dapat dihindari. Dengan pendekatan sistemik, potensi positif setiap individu dapat berkembang secara dinamis kearah yang lebih baik. Dengan pendekatan ini pula, keharmonisan hidup akan terjelma dengan sempurna. Sistem merupakan kunci dari manajemen hidup, baik secara umum maupun secara khusus pada tingkat sekolah atau satuan pendidikan. Berpikir sistemik terefleksi kedalam sikap dan perilaku sistemik. Dalam konteks ini, sistem merupakan sebuah mahluk statis yang dapat berkembang secara dinamis manakala dilingkupi oleh potensi-potensi dinamis.
Dinamika performansi sistem secara jelas mengikuti alur potensi-potensi yang melingkupinya. Tanpa ada potensi-potensi tersebut, sistem tidak akan bermakna dengan baik. Ibarat manusia sebagai sebuah sistem jasadiyah, hanya akan bermakna potensi ruh telah difungsikan Tuhan pada dirinya. Tanpa ini, mustahil  sekali apabila manusia yang sudah dilengkapi kesempurnaan dhahiriyah, komponen sistemnya akan berfungsi dan menjelmakan kesempurnaan manusia itu sendiri. Ruh adalah potensi utama bagi setiap sistem. Tetapi ruh bukan mahluk mekanikal. Kesempurnaan ruh masih sangat bergantung pada statuta dimana ruh tersebut berusaha memberi jiwa dan memaknai sistem. Untuk itu kepatuhan yang dinamis terhadap tata nilai yang melingkupinya menjadi suatu keharusan. Dengan demikian, sistem tidak merupakan sebuah piranti yang bergerak sendiri secara otomatis, melainkan harus mengintegrasikan diri ke dalam tatanan normatif secara dinamis sehingga ia dapat survive. Dengan kata lain, sistem yang hanya tunduk pada individu tertentu akan menjadi kian rumit untuk dicerna, dipahami dan diimplementasikan, sehingga dapat dipastikan akan gulung tikar dengan sendirinya. 
Memahami sistem sebagai bagian totalitas alamiah dan ruhiah, akan mampu menghidupkan, menyuburkan, mengembangkan, membuahi interaksi komponen sistem yang secara aktif menghasilkan out-put sekaligus out-come yang serba siap untuk survive. Untuk itu kebanggaan yang kelewat batas atas kesempurnaan kerangka sistem yang telah dibuat dan ditetapkan bukan jaminan berhasilnya sistem tersebut tanpa dibekali kesadaran atas ketergantungan sistem tersebut terhadap totalitas alamiah dan ruhiah serta kerelaan dan keikhlasan menginternalisa-sinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wiro Sableng #98 : Rahasia Cinta Tua Gila

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : TUA GILA DARI ANDALAS SATU Sepasang mata Sabai Nan Rancak memandang tak berkesip pada orang bercadar yang tegak di hadapannya. Dia seolah berusaha menembus cadar untuk melihat wajah orang berpakaian serba kuning itu, untuk mengetahui siapa orang ini adanya. "Siang telah bergerak menuju petang. Terima kasih kau telah sudi datang memenuhi undangan." Si cadar kuning berkata. Sabai Nan Rancak memasang telinganya baik-baik. Sebelumnya dia telah beberapa kali bertemu dengan orang ini dan telah beberapa kali pula mendengar suaranya. Dalam hati Sabai Nan Rancak berkata. "Aku masih belum bisa memastikan apakah orang ini lelaki atau perempuan. Kalau bicara kata-katanya seperti berpantun. Setiap bicara agaknya dia mengerahkan tenaga dalam untuk menutupi suara aslinya. Namun berat dugaanku dia seorang perempuan." "Waktuku tidak banyak. Ada beberapa urusan penting menungguku. Jadi kuhar

ORANG BESAR

Orang "besar" keturunan orang "besar" itu sudah biasa, karena mereka memang memiliki kesempatan terbuka untuk meraihnya. Tetapi menjadi "besar" di bawah sempitnya kesempatan memilikinya adalah luar biasa. Ketahuilah, bahwa setiap orang berhak meraihnya, apapun keadaannya. Bondowoso, Mei 2014 Al faqir

Malaikat Kecil

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, "Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan." Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Lala tampak ketakutan, air matanya banjir di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (curd rice). Lala anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibuku dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada ?cooling effect? (menurunkan panas dalam). Aku mengambil mangkok dan berkata, "Lala sayang, demi Papa, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti Mamamu akan teriak2 sama Papa." Aku bisa merasakan istriku cemberut di belakang punggungku. Tangis Lala mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya, dan berkata ?Papa, aku akan makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok tapi semuanya akan aku habi